Makelar Kasus, Kegagalan PSSI, dsb. Mengapa Semua itu Terjadi?

Kasus Makelar Pajak dan Makelar Kasus lainnya, kegagalan Timnas PSSI meraih prestasi di berbagai ajang beberapa tahun terakhir, dan masih banyak lagi kegagalan-kegagalan lain maupun kasus-kasus korupsi di negeri ini, mengapa hal itu bisa terjadi? Dari mana semua ini berawal atau berasal?

Tentu saja banyak hal yang menyebabkan semua itu terjadi. Seperti keterbatasan sumber daya, baik sumber daya manusia, dana, sarana-prasarana, dsb, seperti yang diungkapkan pengurus PSSI. Juga karena moralitas pejabat yang mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, karena menyalahi aturan, seperti kasus Makelar Pajak. Dan masih banyak lagi yang menyebabkan hal itu terjadi.

Meskipun demikian, dari sekian banyak penyebab itu, sebenarnya bisa dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar penyebab, yakni masalah Kejujuran dan Kompetensi.

Siapapun juga, untuk bisa mengerjakan tugas, pekerjaan atau tanggung-jawabnya secara baik dan berhasil, dia dituntut untuk kompeten, memiliki kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan, profesional, dan bisa mengatasi masalah. Kompetensi lebih berkonotasi dengan otak atau kecerdasan otak, profesionalisme, dan kemampuan phisik. Sedangkan Kejujuran lebih berkonotasi hati, seperti jujur, loyal, disiplin, motivasi, dsb.

Kalau seorang pimpinan beralasan bahwa ia gagal karena kurangnya sumber daya, minimnya sarana-prasarana, dsb, maka artinya pimpinan tersebut tidak mampu mengatasi masalah, karena pimpinan tidak cukup hanya berhenti pada tahap mencari dan mengidentifikasi penyebab, melainkan harus sampai pada tahap mencari, memberi solusi, memutuskan dan mengeksekusi tindakan perbaikan untuk mengatasi penyebab dan menyelesaikan masalah.

Ia harus mampu menggerakkan semua potensi yang ada, baik di dalam maupun di luar organisasi untuk menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan organisasi. Kalau ia tidak mampu melakukannya, apapun alasannya, berarti dia memang tidak kompeten. Dia bukan orang yang tepat untuk posisi itu. Dia bukan The Right Man on The Right Place.

Pertanyaannya, kenapa orang tidak kompeten bisa menduduki posisinya? Itulah yang harus dievaluasi dan dijawab.

Selain kompeten, seoprang pimpinan atau karyawan biasa yang tidak mempunyai kedudukan strategis sekalipun, dia harus jujur, loyal, disiplin, dan memiliki ethos kerja yang tinggi. Orang yang memiliki kompetensi tetapi tidak jujur, tidak loyal, tidak disiplin, dsb, maka dia akan menggunakan kecerdasannya, kepandaiannya, dan kemampuannya untuk berbuat yang tidak semestinya, untuk kepentingan pribadi atau kelompok, yang tidak sejalan dengan tujuan organisasi, dan justru merugikan organisasi. Di situlah muncul korupsi, baik yang dilakukan secara sendiri, maupun kolusi untuk melakukan korupsi, seperti makelar kasus.

Rekruitmen dan Lingkungan Kerja.

BERSAMBUNG...

Artikel Menarik Lainnya:

PARIWARA: Outbound Training