Kiamat Karena Pemanasan Global Tak Terhindarkan?

Kiamat Karena Pemanasan Global sepertinya adalah sebuah keniscayaan.Sesuatu yg tak terhindarkan. Musti terjadi. Soal kapan terjadinya, kelihatannya manusia hanya bisa memperlambat saja. Apa alasannya?

Peternakan Penyebab Terbesar Pemanasan Global.

Kompas.com tgl 5 November 2009 me-release berita tentang kontribusi peternakan dalam menyumbang pemanasan global yakni sebesar 51%. Ini sangat mencengangkan, karena selama ini yg kita ketahui penyumbang pemanasan global (Global Warming) terbesar adalah industri dan transportasi yg menggunakan Baham Bakar Minyak (BBM) sebagai sumber energynya. Penggunaan BBM ini menghasilkan CO-2 yg selama ini dituding sebagai penyebab utama efek rumah kaca.

Tetapi, menurut World Watch Institute, dalam laporan yang dirintis Watch Magazine Edisi November/Desember 2009 menyebutkan bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen penyebab gas rumah kaca global. Ini bukan lagi lampu kuning melainkan sudah lampu merah. Kenapa peternakan?

Alasannya,
gas Metana yang dikeluarkan oleh hewan ternak mengikat panas 72 kali lebih kuat daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Belum lagi emisi CO-2 dari pernapasan ternak, termasuk ikan. Peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka tentang 51 persen itu masih angka minimal.

Berhenti Makan Daging untuk Selamatkan Bumi.

Terkait dengan hasil penelitian itu, Al Gore, mantan wakil presiden Amerika Serikat mengajak kita untuk berhenti mengkonsumsi daging dan beralih ke Vegetarian, yakni makan sayur dan buah-buahan. Tujuannya tentu untuk mengurangi efek rumah kaca akibat gas Metana tsb.

Masalahnya adalah, mungkinkah ini bisa dilakukan? Kalau benar semua menjadi vegetarian, lalu bagaimana nasib peternak, penjual daging, penjaja sate, pabrik susu, dsb? Kalau kita menjadi vegetarian, berarti konsumsi sayur akan meningkat tajam. Sedangkan untuk membuat sayur itu juga dibutukan pupuk.

Lalu kita mau pakai pupuk apa? Pupuk kimia? Jelas-jelas pupuk ini tidak ramah lingkungan. Atau pakai Pupuk organik? Pupuk organik dihasilkan oleh hewan, penghasil gas Metana.

Menggunakan pupuk daun? Untuk pembusukannya memakai apa? Diremdam pakai air? Atau menggunakan bakteri? Yg ini belum ada jawaban pasti. Sedangkan pupuk organik saja jumlahnya sangat terbatas.

Kita semua juga tahu, bahwa BBM menyebabkan pemanasan global, tetapi untuk berhenti menggunakan mobil atau motor yg menggunakan BBM, nyatanya sampai sekarang juga tidak efektif. Kalau konsumsi BBM berhenti, tentunya negara-2 penghasil BBM juga tidak bisa hidup.

Kelihatannya manusia ini memang serba salah. Kehidupan hanya bisa terjadi jika ada konsumsi. Semakin besar konsumsi, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Tetapi semakin tinggi konsumsi berarti semakin besar pula eksloitasi sumber alam dan semakin besar pula efek negatifnya, terutama terhadap pemanasan global.

Dan, anehnya, meskipun kita sadar bahwa apa yg kita lakukan atau kerjakan itu berdampak buruk pada bumi, tetapi nyatanya kita tidak kuasa untuk menghentikannya. Disuruh naik sepeda ke kantor saja belum tentu bisa, apalagi disuruh berhenti makan daging atau ikan.

Terlebih lagi kalau kebetulan selama ini kita menjadi penjual sate atau peternak, bisakah kita ganti haluan menjadi penjual sayur atau menjadi petani? Bisa! Butuh waktu berapa lama? Kurang dari tiga tahun? Atau lebih dari tiga tahun? Keburu kutub utara mencair habis, donk...!!!

Sepertinya kiamat memang harus terjadi, salah satunya karena pemanasan global. Kalau sudah begini, lalu kita mau apa?! Pasrah saja pada Tuhan?! What will be, will be?! Atau mau berhenti makan daging? Termasuk berhenti melakukan pertanian organik menggunakan pupuk hewan? Semua terserah pada Anda.


No comments:

Artikel Menarik Lainnya:

PARIWARA: Outbound Training